Keadaan Gizi Dan Faktor Determinan Kegemukan Pada Wanita Di Riau

Penulis

  • Ikasarie Zamora Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan Singingi
  • Dedi Parlaungan Dinas Kesehatan Provinsi Riau
  • Heryudarini Harahap Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau

Kata Kunci:

kegemukan, keadaan gizi, wanita, Riau

Abstrak

Data yang digunakan dalam analisis ini adalah data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 dari Provinsi Riau.  Populasi adalah seluruh wanita usia 15-49 yang diwawancara di Provinsi Riau. Sampel adalah wanita, dengan kriteria inklusi 1) tidak hamil, dan 2) mempunyai data berat dan tinggi badan. Jumlah sampel adalah 1.612.942 orang.  Tujuan analisis adalah 1) mempelajari keadaan gizi wanita, 2) mempelajari faktor determinan dari kejadian kegemukan. Prevalensi kurus dan kegemukan pada wanita usia 15 – 49 tahun di Provinsi Riau masing-masing adalah 9,7% dan 28,3%.  Prevalensi wanita yang kegemukan paling tinggi di Kabupaten Siak yaitu 41,0%, dan paling rendah di Kabupaten Indragiri Hilir yaitu 20,6%.  Prevalensi wanita kurus paling banyak di Indragiri Hilir yaitu 16,3% dan paling rendah di Kota Pekanbaru yaitu 6,0%. Kabupaten dengan prevalensi kegemukan lebih tinggi dari prevalensi Provinsi Riau adalah Kuantan Singingi, Pelelawan, Siak, Rokan Hulu, Bengkalis, dan Rokan Hilir. Kabupaten dengan prevalensi kurus lebih tinggi dari prevalensi Riau adalah Kuantan Singingi, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Rokan Hulu, Rokan Hilir, dan Kepulauan Meranti. Faktor determinan kegemukan pada wanita di Provinsi Riau adalah umur, lokasi kabupaten, frekuensi konsumsi makanan berlemak, frekuensi konsumsi penyedap, penggunaan KB hormonal dan kepemilikan barang.  Wanita yang lebih berisiko untuk menjadi gemuk adalah wanita yang lebih tua, wanita yang tinggal di daerah pesisir, wanita yang mengkonsumsi makanan berlemak atau penyedap ≥ 1 kali/hari, wanita yang menggunakan KB hormonal dan wanita dengan kepemilikan barang yang lebih tinggi.

Referensi

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S editor. 2006. Penuntun diet. Jakarta: Instalasi Gizi Perjan RS. Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien Indonesia.

[BKKBN] Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. 2007. Panduan Integrasi Pelayanan KB dengan Kembalinya Kesuburan Pasca Penggunaan Kontrasepsi. http://prov.bkkbn.go.id/radalgram/download.php. Diakses tanggal 30 Juni 2016.

Delisle H. 2006. Obesity at adolescence: prevention is timely even in low income countries. SCN News, Number 32.

[Depkes] Departemen Kesehatan. 2003. Petunjuk teknis, pemantauan status gizi orang dewasa dengan indeks massa tubuh (IMT). Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Gizi Masyarakat.

Epstein LH et al. 2005. Influences of changes in sedentary behavior on energy macronutrient intake in youth. Am J Clin Nutr;1:361-6.

Hadi H. 2005. Beban ganda masalah gizi dan implikasinya terhadap kebijakan pembangunan kesehatan nasional. Pidato pengukuran jabatan guru besar pada Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.

Hartanto H. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Kantachuvessiri A, Sirivichayakul C, KaewKungwal J, Tungtrongchitr R, Lotrakul M. 2005. Factors associated with obesity among workers in a metropolitan waterworks authority. Southeast Asian J Trop Med Public Health. 36:1057-1065.

[Kemenkes] Kementerian Kesehatan RI. 2007. Laporan Riset Kesehatan Dasar Riau 2007. Jakarta: Kemenkes RI

[Kemenkes] Kementerian Kesehatan RI. 2013. Laporan Riset Kesehatan Dasar Riau 2013. Jakarta: Kemenkes RI

[Kemenkes] Kementerian Kesehatan RI. 2014. Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kemenkes RI.

Levitsky DA and Trisha Y. 2004. The more food young adult are served, the more they overeat. J. Nutr; 134:2546-2549.

Pan WH et al. 2004. Body mass index and obesity-related metabolic disorders in Taiwanese and US whites and blacks: implications for definitions of overweight and obesity for Asians. Am J Clin Nutr;79:31-9.

Popkin B et al. 2001. The nutrition transition and prevention of diet-related chronic diseases in Asia and Pacific. Asian Development Bank Series;6.

Sriwahyuni E, Wahyuni CU. 2012. Hubungan antara Jenis dan Lama Pemakaian Alat Kontrasepsi Hormonal dengan Peningkatan Berat Badan Akseptor. The Indonesian Journal of Public Health. Vol. 8 (3): 112–116.

Wildman RP et al. 2004. Appropriate body mass index and waist circumference cut offs for categorization of overweight and central adiposity among Chinese Adults. Am J Clin Nutr;80:1129-36.

[WHO] World Health Organization. 1998. Obesity: preventing and managing the global epidemic. Report of a WHO Consultation. WHO, Geneva 1999 (Tech Rep Ser 894).

[WHO] World Health Organization. 2000. Obesity: Preventing and Managing the Global Epidemic. Report of a WHO consultation. Geneva, Switzerland.

Unduhan

Diterbitkan

01-12-2016

Terbitan

Bagian

Artikel