Pola Permintaan Komoditi Pertanian untuk Konsumsi di Provinsi Riau

Isi Artikel Utama

Gevisioner
Rudi Febriamansyah
Ifdal
Suardi Tarumun

Abstrak

Kajian ini bertujuan menganalisis pola permintaan pangan untuk konsumsi dan menghitung permintaan pangan penduduk Provinsi Riau hingga tahun 2025. Pendekatan kajian adalah analisis deskriptif analitis dan kuantitatif dengan mengacu kepada Pola Pangan Harapan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Hasil kajian menunjukkan kualitas pangan penduduk Riau masih harus diperbaiki, karena masih di dominasi oleh konsumsi pangan yang berasal dari kelompok padi-padian, minyak dan lemak serta gula. Jumlah kebutuhan berbagai pangan strategis di Provinsi Riau diprediksikan akan mengalami peningkatan yang cukup tinggi hingga tahun 2025 seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Laju peningkatanpermintaan konsumsi ubi kayu dan ubi jalar mempunyai laju peningkatan yang relative lebih tinggi dibanding pangan lainnya. Sedangkan jumlah permintaan kebutuhan beras akan mengalami kenaikan sebesar 1.63 persen setiap tahunnya. Jumlah kebutuhan beras mencapai 787.140 ton, diikuti sayur-sayuran sebesar 510.320 ton, buah-buahan 331.792 ton. Upaya yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhah pangan penduduk di Provinsi Riau adalah: peningkatan produksi pangan dengan memperhatikan kesejahteraan petani pangan, mengembangkan kelembagaan pengolahan dan pemasaran di pedesaan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas distribusi pangan serta mendorong meningkatkan nilai tambah; peningkatan pengetahuan pangan dan gizi masyarakat, dan perencanaan ketahanan pangan daerah dengan pendekatan Pola Pangan Harapan (PPH) sebagai perencanaan pangan daerah. Semua program tersebut seharusnya dilakukan secara benar dan konsisten.

Rincian Artikel

Bagian
Artikel

Referensi

Dewan Ketahanan Pangan Nasional. 2011. Kebijakan Umum Ketahanan Pangan. Jakarta: Dewan Ketahanan Pangan Nasional.

Akhmad, M. 2012. Analisis Pengaruh Faktor Ketersediaan, Akses, dan Penyerapan Pangan terhadap Ketahanan Pangan di Kabupaten Surplus Pangan : Pendekatan Partial Least Square Path Modeling. Agro Ekonomi , 30 No 01, 41-55.

Arifin, B. 2012. Resiko dan Ketahanan Pangan di Daerah Sentra Padi Kabupaten Pinrang. Yogyakarta: Disertasi. Universitas Gajah Mada.

Babatunde, e. a. 2007. Factors Influencing Food Security Status of Rural Farming Households in North Central Negeria. Agricultural Journal , 2(3), 351-357.

Badan Pusat Statistik Riau. 2013. Riau Dalam Angka. Pekanbaru: Badan Pusat Statistik Provinsi Riau.

Daryanto, A. 2010. Memposisikan Secara Tepat Pembangunan Pertanian Dalam Persepektif Pembangunan Nasional. Bogor: Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor.

Food Agriculture Organization. 2010. The State of Food Insecurity in the World. Addressing Food Insecurity in Proctracted Crises. Rome: Food Agricultural and Organization of the Unitet Nation.

Gevisioner. 2014. Riau Rentan Rawan Pangan. Pekanbaru: Riau Pos 18 Desember.

Hardinsyah, dkk. 2002. Pengembangan Konsumsi Pangan dengan Pendekatan Pola Pangan Harapan. Bogor: Pusat Studi Kebijakan Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor dan Pusat Pengembangan Ketersediaan Pangan Departemen Pertanian.

Prasetyo TJ, d. 2013. Konsumsi Pangan dan Gizi Serta Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Pada Anak Usia 2 – 6 Tahun di Indonesia. Gizi dan Pangan , 8(3), 159-166.

Raharto, S. 2012. Indikator dan Strategi Peningkatan Ketahanan Pangan Desa. Yogyakarta: Disertasi. Universitas Gajah Mada.

Ramadanus, dkk. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Pangan Sumber Karbohidrat di Provinsi Sumatera Barat. Dinamika Pertanian , XXVIII (2), 121-130.

Resti, 2008. Pola Konsumsi dan Permintaan Pangan Pokok berdasarkan Analisis Data SUSENAS 2005. Jurnal Gizi dan Pangan , 3(2), 101 -117.