Pemanfaatan Hutan Mangrove Untuk Peningkatan Pendapatan Nelayan

Penulis

  • Ismon Zakya HS Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau
  • Heryudarini Harahap Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau
  • Rudianda Sulaeman Fakultas Perikanan Universitas Riau

Kata Kunci:

ekosistem mangrove, kurungan mangrove, pembesaran kepiting, pendapatan nelayan

Abstrak

Ekosistem mangrove mempunyai peranan dan fungsi penting yang dapat mendukung kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung, yaitu fungsi ekologis ekosistem mangrove menjamin terpeliharanya lingkungan fisik, dan fungsi sosial dan ekonomis. Tujuan penelitian ini adalah menghitungpendapatan nelayan melalui usaha mina mangrove melalui penggemukankepiting bakau (Scylla serrata). Metode penelitian adalah eksperimen. Penggemukankepiting dilaksanakan dengan kurungan mangrove berkerapatan tinggi dan rendah selama satu bulan. Keberhasilan penggemukan kepiting dinilai dari pertambahan bobot, efisiensi pakan dan tingkat kelulushidupan kepiting. Analisis kelayakan investasi adalah dengan Net Benefit Cost Ratio.Tempat penelitian adalah di Kabupaten Indragiri Hilir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepiting bakau yang dipelihara pada kurungan mangrove berkerapatan tinggi memiliki pertambahan bobot, efisiensi pakan dan tingkat kelulushidupan yang lebih baik dari kepiting bakau yang dipelihara pada kurungan mangrove berkerapatan rendah.Pendapatan kotor yang diperoleh pada kurungan dengan kerapatan tinggi adalah Rp. 318.257 sedangkan pada kurungan dengan kerapatan rendah hanya Rp. 181.603.Nilai R/C Ratio atau perbandingan antara penerimaan kotor dengan cost untuk kerapatan tinggi mencapai 1,68, sedangkan untuk kerapatan rendah hanya 1,05. Pay back perioduntuk kedua jenis kurungan dibawah satu bulan.Nilai Net Benefit Cost Ratio untuk kerapatan tinggi mencapai 6,35 sedangkan utuk kerapatan rendah hanya 2,84.

Referensi

DAFTAR PUSTAKA

Ario, R., C. A. Suryono dan Suryono, 1999. Pengenalan dan pelatihan sistem “Silvofishery” dalam upaya pemberdayaan masyarakat pelestari hutan mangrove di Desa Pasar Banggi Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang. Laporan Pengabdian Masyarakat. Lembaga Pengabdian Masyarakat UNDIP Semarang. Tidak dipublikasikan.

Balitbang Provinsi Riau. Kajian Pengembangan Model Mina Mangrove Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat Di Pesisir Provinsi Riau. Pekanbaru: Balitbang Provinsi Riau, 2016. Laporan Penelitian.

Effendie, M.I., 1997. Metode Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara. Yogyakarta. 163hal

Irwani dan C. A. Suryono, 2012. Pertumbuhan kepiting bakau Scylla serratadi kawasan mangrove. Buletin Oseanografi Marina Vol. 1 : 15-19.

Karim, M.Y., 2005. Kinerja pertumbuhan kepiting bakau betina (Scylla serrataForskal) pada berbagai salinitas media dan evaluasinya pada salinitas optimum dengan kadar protein pakan berbeda. Sekolah Pascasarjana IPB, Bogor.

Natzir. 1999. Metode Penelitan. Galia Indonesia. Jakarta.

Radiansyah, Antung Deddy. 2017. Miliki 23% Ekosistem Mangrove Dunia, Indonesia Tuan Rumah Konferensi Internasional Mangrove 2017. BLI Kementerian Lingkungan Hidup. http://ppid.menlhk.go.id/siaran_pers/browse/561. Diakses, 21 April 2017.

Rahmawati, 2006. Upaya Pelestarian Mangrove Berdasarkan Pendekatan Masyarakat. Departemen Kehutanan Fakultas Pertanian Sumatera Utara. USU Repository.

Unduhan

Diterbitkan

01-07-2017

Terbitan

Bagian

Artikel