Pemanfaatan Tumbuhan Untuk Pengobatan Selama Kehamilan Dan Persalinan Pada Suku Talang Mamak Di Provinsi Riau

Penulis

  • Heryudarini Harahap Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau
  • Mhd. Yunus Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau

Abstrak

Pemanfaatan tumbuh-tumbuhan sebagai bahan obat sudah lama dilakukan oleh masyarakat tradisional pada seluruh siklus kehidupan mereka di Indonesia, termasuk di Suku Talang Mamak di Provinsi Riau. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran cara memanfaatkan tumbuhan selama kehamilan dan persalinan pada suku Talang Mamak di Provinsi Riau ditinjau dari segi kesehatan. Metode penelitian adalah kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi, observasi partisipan, dan wawancara mendalam, yang dilaksanakan pada suku Talang Mamak di Kabupaten Indragiri Hulu. Analisis data yang dilakukan bersifat induktif. Hasil penelitian menemukan tumbuh-tumbuhan yang digunakan selama kehamilan antara lain minyak kelapa, daun gelugur (Garcinia atroviridis Griff.) dan bunga kuning (Celosia argentea L), daun ketari (Curculigo latifolia Dryand), dan sebagainya. Tumbuh-tumbuhan yang digunakan selama persalinan dan nifas adalah daun bangun-bangun (Coleus amboinicus Lour) bunga kuning (Celosia argentea L), selasih (Ocinum sanctum L), sidingin (Kalanchoe pinnata), dan sebagainya. Tumbuh-tumbuhan tersebut digunakan sebagai obat luar (dioleskan keperut, dibakar dan ditaburkan kepada ibu), dan dikonsumsi (direndam dalam air, mentah atau dimasak). Penggunaan tumbuh-tumbuhan dan prilaku ibu hamil dan ibu melahirkan ada yang sesuai dan tidak sesuai dengan prilaku hidup sehat.

Referensi

DAFTAR PUSTAKA

Dinas Kesehatan Provinsi Riau. 2015. Profil Kesehatan 2015. Pekanbaru: Dinas Kesehatan Provinsi Riau.

Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu. 2015. Profil Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2015. Rengat: Dinkes Inhu

.

Kemenkes. 2012. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 007 Tahun 2012 Tentang Registrasi Obat Tradisional. Jakarta: Kemenkes.

Kemenkes. 2014. Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kemenkes.

Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. 2012. Etnik Gayo Desa Tetingi, Kecamatan Blang Pegayon Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Jakarta. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Rahman, Elmustian, Putra DH, Jali A. 2009. Riau Tanah Air Kebudayaan Melayu. Jakarta: Departemen Pendidikan Tinggi.

Santosa CH.M. 2001. Khasiat konsumsi daun Bangun bangun (Coleus amboinicus. L) sebagai pelancar sekresi air susu ibu menyusui dan pemacu pertumbuhan bayi. Bogor: Pogram Pascasarjana IPB. Tesis.

Setyowati FM, Wardah. 2007. Keanekaragaman Tumbuhan Obat Masyarakat Talang Mamak di Sekitar Taman Nasional Bukit Tigapuluh, Riau. Biodiversitas 8 (3): 228-232.

Zuhud EAM, Relawan E, Riswan S. 1994. Hutan Tropika Indonesia sebagai Sumber Keanekaragaman Plasma Nutfah Tumbuhan Obat dalam Pelestarian Pemanfaatan Keanekaragaman Tanaman Obat Hutan Tropika Indonesia.

Bogor: Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan, Fakultas Kehutanan IPB - Lembaga Alam Tropika Indonesia (LATIN).

Wijayakusuma H. 2000. Potensi Tumbuhan Asli Indonesia Sebagai Produk Kesehatan. Risalah Pertemuan Ilmiah Penelilian dan Pengembangan Teknologi Isolop dan Radiasi.

Unduhan

Diterbitkan

01-12-2017

Terbitan

Bagian

Artikel