Penggunaan Pupuk Organik Asal Ternak Sapi pada Kelapa Sawit Umur ≥ 20 Tahun

Isi Artikel Utama

Putri Zulia Jati
Yuhendra
Bagus Dimas Setiawan

Abstrak

Pemupukan tanaman kelapa sawit >20 tahun cenderung dikurangi terutama pupuk anorganik. Penting untuk menggunakan pupuk yang optimal, terutama pupuk organik, agar hasilnya tetap stabil. Kotoran ternak memberikan hasil panen bahan baku pupuk organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kompos padat dan cair terhadap produktivitas tanaman kelapa sawit yang berumur lebih dari 20 tahun. Dengan perlakuan A sebanyak 5 kg kompos padat, perlakuan B sebanyak 3 kg kompos padat, perlakuan C sebanyak 5 liter kompos cair, perlakuan D sebanyak 2,5 liter kompos cair, perlakuan E sebanyak 3 kg kompos padat, dan 2,5 liter kompos padat. kompos cair, dan perlakuan F tanpa pengomposan, penelitian menggunakan rancangan acak lengkap. Produksi TBS, jumlah tandan, berat tandan, waktu terlama antar panen, dan frekuensi panen diukur selama satu tahun. Terdapat lima ulangan untuk setiap perlakuan. Statistik deskriptif dan analisis varian digunakan untuk menganalisis data. Pengamatan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antar perlakuan dalam pengamatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan kotoran sapi sebagai pupuk tanaman kelapa sawit memberikan hasil panen yang lebih baik dibandingkan tanaman kelapa sawit tanpa penggunaan pupuk organik. Pemberian pupuk padat penyubur hara dalam produksi yang kurang lebih setara dengan produksi kelapa sawit yang tidak diberikan kompos, sedangkan pemupukan dengan 2,5 liter kompos cair menghasilkan hasil tertinggi yaitu 192,6 kg/pohon/tahun. Produksi, trek periode, jumlah tandan, bobot tandan, dan frekuensi panen tidak berbeda nyata antar perlakuan.

Rincian Artikel

Bagian
Artikel

Referensi

Arslan, E., Obek, E., Kirbag, S., Ipek, U., & Topal, M. (2008). Determination of The Effect of Compost on Soil Microorganisms. International Journal of Science and Technology, 3(2), 151-159.

Badan Pusat Statistik. (2010). Statistik Kelapa Sawit Indonesia 2010. Statistics Indonesia.

Badan Pusat Statistik. (2020). Statistik Kelapa Sawit Indonesia 2020. Jakarta: BPS.

Bamualim, A. M., Madarisa, F., Pendra, Y., Mawardi, E., & Asmak, A. (2015). Kajian Inovasi Integrasi Tanaman–Ternak melalui Pemanfaatan Hasil Ikutan Tanaman Sawit untuk Meningkatkan Produksi Sapi Lokal Sumatera Barat. Jurnal Peternakan Indonesia, 17(2), 83-93.

Efendi, Z., & Ramon, E. (2019). Peningkatan Produktivitas Kelapa Sawit dengan Pemberian Pupuk Kompos dan Biourine Sapi di Desa Margo Mulyo Kabupaten Bengkulu Tengah. AGRITEPA, 6(1), 29-36.

Euler, M., Hoffmann, M. P., Fathoni, Z., & Schwarze, S. (2016). Exploring Yield Gaps in Smallholder Oil Palm Production Systems in Eastern Sumatra, Indonesia. Agricultural Systems, 146, 111–119.

Husnain, D., & Nursyamsi. (2015). Peranan Bahan Organik dalam Sistem Integrasi Sawit-Sapi. Jurnal Sumberdaya Lahan, 9(1), 27-36.

Hutabarat, S. (2019). Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Perkebunan Kelapa Sawit di Riau. In Unri Conference Series: Agriculture and Food Security, 1, 46-57.

Jati, P. Z., & Setiawan, B. D. (2023). Penggunaan Pupuk Organik Asal Ternak Sapi pada Kelapa Sawit Umur ≥ 20 Tahun. Jurnal Kebijakan Pembangunan dan Inovasi, 6(1), 31-37.

Kurniadinata, O. F. (2008). Pemanfaatan Feses dan Urin Sapi Sebagai Pupuk Organik dalam Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacg). Prosiding Seminar Optimalisasi Hasil Samping Perkebunan Kelapa Sawit dan Industri Olahannya sebagai Pakan Ternak. Samarinda.

Mariyah, M., Syaukat, Y., Hartoyo, S., Fariyanti, A., & Krisnamurthi, B. (2018). Perilaku Ekonomi Rumahtangga Petani dalam Peremajaan Kelapa Sawit di Kabupaten Paser Kalimantan Timur (Disertasi, Institut Pertanian Bogor).

Maryadi, M. (2006). Analisis Ekonomi Pemanfaatan Limbah Cair di Kebun Sawit Sei Manding. Jurnal Teknologi Lingkungan BPPT, 7(1), 109–115.

Melsasail, L., Warouw, V. R., & Kamagi, Y. E. B. (2019). Analisis Kandungan Unsur Hara pada Kotoran Sapi di Daerah Dataran Tinggi dan Dataran Rendah. Cocos, 2(6).

Natalina, N., Sulastri, S., & Aisah, N. N. (2017). Pengaruh Variasi Komposisi Serbuk Gergaji, Kotoran Sapi, dan Kotoran Kambing pada Pembuatan Kompos. Jurnal Rekayasa, Teknologi, dan Sains, 1(2), 94-101.

Nenobesi, D., Mella, W., & Soetedjo, P. (2017). Pemanfaatan Limbah Padat Kompos Kotoran Ternak dalam Meningkatkan Daya Dukung Lingkungan dan Biomasa Tanaman Kacang Hijau (Vigna Radiata L.) Varietas Vima 1. Jurnal Pangan, 26(1), 43-56.

Olugbenga, O. A. (2010). Evaluation of Co-Compost of Oil Palm Empty Fruit Bunch and Cow Dung as Fertilizer in Oil Palm Nurseries. Journal of Science & Sustainable Development, 3(1), 37-47.

Omokanye, A., Zavala, Y., Westerlund, D., Jeffrey, L., & Al-Maqtari, B. (2022). Strategies to Reduce Inorganic Fertilizer Inputs in Crop Production Through Integrated Crop-Livestock Systems. Sustainable Agriculture Research, 1(1), 45-55.

Prasetyo, H. A., & Sinaga, L. L. (2017). Respon Pemberian Jenis dan Dosis Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.). Jurnal Agroteknosains, 1(1), 69-77.

Pujisiswanto, H., & Pangaribuan, D. (2008). Pengaruh Dosis Kompos Pupuk Kandang Sapi terhadap Pertumbuhan dan Produksi Buah Tomat. Prosiding Seminar Sains dan Teknologi: Peran Strategis Sains dan Teknologi Pasca 100 Tahun Kebangkitan Nasional, Lembaga Penelitian Universitas Lampung, Bandar Lampung, VII.11-VII.17.

Rahmadanti, M. S., Okalia, D., Pramana, A., & Wahyudi. (2019). Uji Karakteristik Kompos (Ph, Tekstur, Bau) pada Berbagai Kombinasi Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) dan Kotoran Sapi Menggunakan Mikroorganisme Selulotik (MOS). Jurnal Ilmiah Teknosains, 5(2), 105-112.

Safuan, L. O., Rembon, F. S., & Syaf, H. (2013). Evaluasi Status Hara Tanah dan Jaringan sebagai Dasar Rekomendasi Pemupukan N, P, dan K pada Tanaman Kelapa Sawit. Jurnal Agriplus, 23(2), 154–162.

Saputra, E. A., Hastuti, P. B., & Astuti, Y. T. M. (2017). Pengaruh Aplikasi POC (Pupuk Organik Cair) dari Limbah Ternak pada Tanah Regusol terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit di Pre-Nursery. Jurnal Agromast, 2(1).

Siswati, L., Harly, R., & Afrijon. (2017). Manajemen Produksi dan Pemeliharaan Kebun Kelapa Sawit Rakyat. Jurnal Agribisnis, 19(2), 95-101.

Siwanto, T., Sugiyanta, & Melati, M. (2015). Peran Pupuk Organik dalam Peningkatan Efisiensi Pupukan Organik pada Padi Sawah (Oryza Sativa L.). Jurnal Agron. Indonesia, 43(1), 8-14.

Sorathiya, L. M., Fulsoundar, A. B., Tyagi, K. K., Patel, M. D., & Singh, M. M. (2014). Eco-Friendly and Modern Methods of Livestock Waste Recycling for Enhancing Farm Profitability. International Journal of Recycling Organic Waste in Agriculture, 3(50), 1-7.

Tempo. (2020). RI Ekspor 37,3 Juta Ton Minyak Sawit pada 2020, Terbesar di Dunia. Diakses pada 7 Juni 2021 dari: https://bisnis.tempo.co/read/1469857/ri-ekspor-373-juta-ton-minyak-sawit-pada-2020-terbesar-di-dunia?page_num=2

Uwumarongie-Ilori, E. G., Sulaiman-Ilobu, B. B., Ederion, O., Imogie, A., Imoisi, B. O., Garuba, N., & Ugbah, M. (2012). Vegetative Growth Performance of Oil Palm (Elaeis Guineensis) Seedlings in Response to Inorganic and Organic Fertilizers. Greener Journal of Agricultural Sciences, 2(2), 26-30.

Vebriyanti, E., Purwati, E., & Apriman. (2012). Pengaruh Penambahan Bahan Organik dalam Pembuatan Pupuk Organik Padat Sludge Biogas Feses Sapi Perah terhadap Kandungan N, P, dan K. Jurnal Peternakan Indonesia, 14(1), 270-278.

Widyanto, H., Nurhayati, & Sisriyenni, D. (2022). Pemanfaatan Limbah Peternakan Sapi sebagai Pupuk Organik untuk Meningkatkan Produktivitas Tanaman Kelapa Sawit. Buletin Inovasi Teknologi Pertanian, 7(1).

Yulianti, V., Muis, J. M., & Siska, W. (2016). Perlakuan Pemberian Kompos terhadap Peningkatan Produksi Kelapa Sawit. In Prosiding Seminar Nasional II: Biologi, Pembelajaran, dan Lingkungan Hidup Perspektif Interdisipliner. UMM Press, Malang, 567-573.