Dampak Pembangunan Kawasan Minapolitan Terhadap Desa Warsawa Di Kabupaten Kuantan Singingi

Penulis

  • Puji Astuti Universitas Islam Riau

Kata Kunci:

Infrastruktur, Minapolitan, Perikanan, Pedesaan

Abstrak

Pendekatan minapolitan merupakan terobosan dalam program pembangunan pedesaan. Di Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, terdapat lokasi pengembangan budidaya perikanan air tawar yang disebut minapolitan, melalui Surat Keputusan Bupati Kuantan Singingi Nomor 156 Tahun 2008 tentang Penetapan Lokasi Pembangunan Kawasan Minapolitan Kabupaten Kuantan Singingi, salah satu Kawasan Minapolitan adalah Desa Marsawa Kecamatan Sentajo Raya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak program pembangunan minapolitan di Desa Warsawa yaitu dampak ekonomi, sosial, lingkungan, dan infrastruktur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, kuesioner, dan wawancara. Kuesioner diberikan kepada pembudidaya ikan dan dianalisis melalui persentase responden dan wawancara dengan pejabat dan tokoh masyarakat. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa dampak pembangunan minapolitan di pedesaan adalah; (1) Meningkatkan pendapatan keluarga yang mempengaruhi nilai ekonominya, mempercepat perubahan ekonomi di pedesaan, menciptakan referensi lapangan kerja, meningkatkan keselamatan masyarakat, meningkatkan potensi pasar, meningkatkan nilai produktivitas daerah, mendorong produksi minapolitan, meningkatkan kemungkinan pemasarannya dalam bentuk ikan pembudidaya; (2) Meningkatkan jumlah penyuluhan dan bimbingan teknis perikanan, meningkatkan kegiatan sosial, memberi nilai tambah pada masalah sosial, mendorong semangat masyarakat tentang budidaya, memperbaiki gizi, masalah kesehatan, dan meningkatkan kegiatan serikat pekerja; (3) Kebersihan lingkungan, segar, sehat dan rapi; (4) Peningkatan kualitas sarana irigasi dan sanitasi, perbaikan tempat kerja dan jaringan, serta peningkatan ketersediaan air bersih.

Referensi

Adisasmita, R. (2006). Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Alfian, P. P. (2010). Konsep Pengembangan Industri Berbasis Pertanian dalam Pengembangan Wilayah di Kabupaten Magetan (Skripsi, Institut Teknologi Sepuluh November).

Astuti, P., & Bintang, C. A. (2015). Controlling Conservation Functions of Peat Lands at Langgam Sub District, Pelalawan of Riau Province. Journal of Degraded and Mining Lands Management, 2(2), 289-294.

Astuti, P., & Putra, F. A. (2017). Development of Agropolis Region Based on Integrated Plantations and Livestock Through Concept of KARSSA (Rubber, Palm Oil, Beef, Cattle) In Kuantan Hilir District. In Prosiding 2nd Celscitech. LPPM Universitas Muhammadiyah Riau.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kuantan Singingi. (2012). Kuantan Singingi Dalam Angka. Bappeda Kuantan Singngi.

Jayadinata, T. J. (1999). Tata Guna Tanah dalam Perencanaan Pedesaan, Perkotaan, dan Wilayah. Bandung: ITB Press.

Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2012). Pengembangan Kawasan Minapolitan. Jakarta: Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.

Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya. (2012). Agropolitan dan Minapolitan Konsep Menuju Keharmonisan. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum RI.

Nurzaman, S. S. (2012). Perencanaan Wilayah dalam Konteks Indonesia. Bandung: ITB Press.

Penetapan Lokasi Pengembangan Kawasan Minapolitan Kabupaten Kuantan Singingi, Keputusan Bupati Kuantan Singingi Nomor 156 Tahun 2008 (2008).

Petunjuk Teknis dan Kelompok Kerja Program Pengembangan Kawasan Minapolitan Kuantan Singingi, Keputusan Bupati Kuantan Singingi Nomor 157 Tahun 2008 (2008).

Primsyastanto, M. (2011). Minapolitan: Suatu Pendekatan Sosial Lingkungan dan Agama. Malang: Universitas Brawijaya Press.

Rustiadi, E., & Pranoto, S. (2007). Agropolitan: Membangun Ekonomi Perdesaan. Crestpent Press.

Rustiadi, E., Saefullah, S., & Panuju, D. R. (2009). Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Sari, A., Dinata, A., Astuti, A., & Putri, T. A. (2017). Model Keterkaitan Dampak Pengembangan Kawasan Minapolitan di Kecamatan XIII Koto Kampar. In Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Secara Terpadu. LPPM Universitas Riau.

Siwi, A. A. (2012). Kajian Elemen Spasial Pada Gagasan Minapolitan Perikanan Tangkap di Pelabuhan Ratu (Skripsi, Universitas Indonesia).

Standar Nasional Indonesia. (2014). Cara Pembenihan Ikan yang Baik. Jakarta: Badan Standar Nasional Indonesia.

Usman, H., & Akbar, P. S. (2009). Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.

Wasistiono, S., & Tahir, I. (2007). Prospek Pengembangan Desa. Bandung: Fokusmedia.

Unduhan

Diterbitkan

15-12-2023

Terbitan

Bagian

Artikel