Mengembangkan Industri Pertanian Baru Di Indonesia: Wawasan Dari Pengalaman Australia

Penulis

  • Tengku Harunur Rasyid Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau

Kata Kunci:

industri pertanian baru, inisiatif pemerintah, daya saing, inovasi

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan dasar guna merumuskan strategi dalam mengembangkan industri pertanian baru di Indonesia. Penelitian menunjukkan bahwa, untuk mengembangkan industri pertanian baru, Indonesia yang memiliki sumber daya alam yang lebih potensial harus dapat meningkatkan daya saingnya dengan serius untuk mendukung penelitian dan inovasi, dari hulu ke hilir. Strategi yang direkomendasikan bagi pemerintah Indonesia untuk mengembangkan industri pertanian baru adalah: (1) membangun penelitian dan inovasi terutama dalam pengembangan pertanian sebagai program prioritas nasional; (2) mendukung program, melalui koordinasi dan kerja sama antar lembaga penelitian dan komunikasi intensif di antara mereka untuk mengembangkan penelitian terpadu, (3) memberikan panduan tentang fakta dan masalah di industri baru; (4) menyediakan komersialisasi hasil penelitian di sektor pertanian.

Referensi

Adenle A, Louise M and Hossein A. 2017. Agribusiness Innovation: A Pathway to Sustainable Economic Growth in Africa.Trends in Food Science and Technology 59: 88–104.

Arnold E. 2003. Research and Innovation Governance in Eight Countries: A Meta Analysis. Technopolis: Work Funded by EZ (Netherlands) and RCN (Norway).

Arranz N and de Arroyabe JCF. 2009. Technological Cooperation: A New Type of Relations in the Progress of National Innovation Systems. The Innovation Journal: The Public Sector Innovation Journal 14 (2): 263–75.

Australian Government. 2014. Australian Innovation System Report. Canberra: Commonwealth of Australia.

Australian Government 2015. Agricultural Competitiveness White Paper. http://agwhitepaper.agricult ure.gov.au/ [accessed 15 October 2018]

Byun J, Park HW, andHong JP. 2017. An International Comparison of Competitiveness in Knowledge Services. Technological Forecasting & Social Change 114 (1): 203–13.

Jollif GD. 1996. Policy Considerations in New Crops Development, in BC Imrie, RA Bray, IM Wood & RJ Fletcher (eds), New Crops, New Products: New Opportunities for Australian Agriculture (pp. 1-28).

Gatton: RIRDC. Hekkert MP, RAA Suurs RAA, Negro SO, Kuhlmann S, and Smith REHM. 2007. Functions of Innovation Systems: A New Approach for Analysing Technological Change. Technological Forecasting & Social Change 74: 413– 32.

Knight L. 2015.Australian Agriculture Should Forget the Pursuit of Productivity, and Instead Focus on Premium Markets. Farm Policy Journal 12 (4): 19– 25.

Mandel, M. 2004. Innovation = Economic Growth. McGraw-Hill Companies, http://www.businessweek.c om/technology/content/may 2004/tc200405284842_tc_1 69.htm. [accessed 15 June 2014]

Metcalfe S and Ramlogan R. 2005. Innovation Systems and The Competitive Process in Developing Economies. ESRC Centre for Research on Innovation and Competition.

Pantjadarma D. 2000. Inovasi Masyarakat, Network dan Daya Saing IKM. Bogor Cybercity.http://www.bogor .net/idkf/idkf-2/inovasimasyarakat- network-dandaya- saing-ikm-09-2000.rtf [accessed 10 June 2014]

Saefuddin A and Dahuri R. 2003. Meningkatkan Citra Pertanian Melalui Kebudayaan Industri. Agrimedia 4(1): 8-15

Sumarno. 2004. Lahan Pertanian sebagai Penyangga Kehidupan Bangsa.Harian Kompas, http://www.kompas.co.id/ko mpas-cetak/0404/ 02/opini/887954.htm [accessed 12 June 2004]

Syam H and Ma'arif S. 2014. Kajian Perlunya Kebijakan Pengembangan Agroindustri Sebagai Leading Sector. Agrimedia 9(1): 32-39

The Australian Federal Government. 2014. Joint Ministerial Announcement.http://backin gaus.innovation.gov.au/min _announce.htm [accessed 10 October 2014]

Wood I, Chudleigh P and Bond K .1994, Developing New Agricultural Industries, Lessons from the Past. Canberra: RIRDC.

Yin RK. 2011. Qualitative Research from Start to Finish. London: Guidford Press.

Diterbitkan

01-07-2019

Terbitan

Bagian

Artikel