Pengaruh Penambahan Abu Terbang Terhadap Kekuatan Beton

Isi Artikel Utama

Eki Efrizal

Abstrak

Penambahan abu terbang ke dalam campuran beton dapat menjadi penting pada saat ‘kuat tekan’ yang memadai diperlukan lebih awal sementara abu terbang akan digunakan. Oleh karena itu perlu diteliti pengaruhnya terhadap dua jenis kekuatan saja yaitu kuat tarik dan kuat tekan beton. Pada penelitian ini dibuat 4 variasi benda uji silinder berukuran 150 mm x 300 mm. Setiap variasi diwakili oleh 24 sampel dengan rincian 18 buah untuk uji kuat tekan dan 6 buah untuk uji kuat tarik. Variasi pertama dibuat tanpa menambahkan abu terbang dan digunakan sebagai perbandingan terhadap variasi lainnya. Variasi kedua, ketiga dan keempat dibuat dengan menambahkan abu terbang sebanyak 5%, 10%, dan 15% dari berat semen. Uji kuat tekan dilakukan pada umur 14 hari, 28 hari, dan 56 hari. Uji kuat tarik hanya dilakukan pada umur 28 hari. Hasil pengujian kuat tekan menunjukkan bahwa setiap persen penambahan abu terbang menyebabkan turunnya kuat tekan pada umur 14 dan 28 hari. Setelah mencapai umur 56 hari, benda uji dengan penambahan abu terbang akan memiliki kuat tekan yang lebih besar dibanding yang tidak menggunakan abu terbang, dengan penambahan optimum sebanyak 10% dari berat semen. Hasil pengujian kuat tarik pada umur 28 hari menunjukkan bahwa dengan penambahan abu terbang beton akan memiliki kuat tarik yang lebih besar dibandingkan yang tidak menggunakan abu terbang. Nilai kuat tariknya berkisar antara 10% sampai 12% dari nilai kuat tekannya. Hubungan antara kuat tarik dan kuat tekan tanpa penambahan abu terbang pada umur 28 hari berada pada kisaran fct=(6-7)x√f’c, tetapi bila ditambahkan abu terbang konstanta hubungan tersebut akan melebihi nilai 7.

Rincian Artikel

Bagian
Artikel

Referensi

Astanto, T.B. 2001. Konstruksi Beton Bertulang. Aknisius, Yogyakarta.

Departemen Pekerjaan Umum. 1971, PBBI. LPMB. Bandung.

Ika Kurnia Mustika dan Eki Efrizal. 2004. Skripsi : Pengaruh Penambahan Abu Terbang Terhadap Kekuatan Beton. UNLAM-Kalimantan Selatan.

Mindess, S dan Young, J.F. 1981. Condrete. Prentice Hall Inc, Englewood Cliffs.

Nawy, E.G. 1990. Beton Bertulang. PT. Eresco. Bandung

Shetty, M.S.,1997. Concrete Technology. S. Chand & Company Ltd, New Delhi.

Subakti, A. 1994. Diktat Teknologi Beton Dalam Praktek. FT-ITS, Surabaya.

Wahyudi, L dan Rahim, S.A. 1999. Struktur Beton Bertulang. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Wang, C.K., Salmon, C.G., dan Hariandja, B. 1993. Desain Beton Bertulang Jilid 1, Erlangga, Jakarta.