Kualitas dan Kuantitas MPASI Terhadap Status Gizi Anak Usia 6-24 Bulan

Isi Artikel Utama

Reni Destriyani
Mitra
Nurlisis
Winda Septiani
Heryudarini Harahap

Abstrak

Prevalensi kurus pada anak balita di Indonesia pada tahun 2013 adalah 19,6%, berarti merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius. Pemberian makanan pendamping air susu ibu (MPASI) dengan kualitas dan kuantitas yang cukup merupakan faktor penting dalam pencegahan timbulnya masalah gizi dan mempertahankan status gizi yang baik. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui proporsi status gizi kurus dan menilai kualitas (keragaman dan jenis MPASI), kuantitas (frekuensi, usia pemberian MPASI, asupan energi dan protein) terhadap status gizi anak usia 6-24 bulan. Penelitian menggunakan desain cross sectional yang dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Teluk Pambang pada tahun 2017. Subjek adalah 205 anak. Ditemukan ada hubungan yang signifikan (p<0,05) kualitas MPASI yang digambarkan dari jenis MPASI dengan status gizi anak. Anak yang mengonsumsi MPASI lokal lebih berisiko untuk menjadi kurus dibanding anak yang mengonsumsi MPASI lokal dan pabrikan (p<0,05). Tidak ada hubungan antara kuantitas makanan yang digambarkan dari frekuensi MPASI, usia pemberian MPASI, asupan energi dan asupan protein dengan status gizi anak. Disarankan Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis meningkatkan promosi kesehatan tentang asupan makanan pada balita melalui Puskesmas dan Posyandu dengan melibatkan banyak pihak.

Rincian Artikel

Bagian
Artikel

Referensi

Departemen Kesehatan RI. 2006. Indonesia Semakin Sehat. Laporan Pembangunan 2008. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Devi, M. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Status Gizi Balita di Pedesaan. Jurnal Teknologi dan Kejuruan: Vol:33:2:183-192.

Food and Agriculture Organization (FAO). 2011. Guidelines for Measuring Household and Individual Dietary Diversity. [internet]. Italy: FAO. [diunduh 2017 Juni 23]. Tersedia pada: www.foodsec.org.

Giashuddin MS, Kabir M, Rahman A, Hannan, MA. Exclusive breastfeeding and nutritional status in Bangladesh. The Indian Journal of Pediatrics: Vol 70 (6); 471–475

Hardinsyah & Supariasa ND. Edt. 2016. Ilmu Gizi. Jakarta: EGC

Hayati, WA, Banjarnahor, M dan Muharni. 2015. Laporan Hasil Pemantauan Status Gizi Provinsi Riau. Pekanbaru: Kerjasama Dinas Kesehatan Propinsi Riau dan Poltekkes Kemenkes Riau.

Kementerian Kesehatan RI . 2013. Laporan Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Balitbangkes, Kemenkes.

Kementerian Kesehatan RI . 2015. Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kemenkes

Mitra. 2015. Manajemen dan Analisis Data Kesehatan. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Soekirman. 2014. Ilmu Gizi dan Aplikasinya. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

World Health Organization. 2010. Reassessment Of Nutritional Status (Weight Of Age) For Children 0-59 Months Using National Data Susenas 1994-2010 Comparison Of Who Standards And NCHS Reference. Diakses pada tanggal 12 Mei 2017 pukul 15.30 WIB melalui http://www.who.int/nutrition/nlis_interpretation_guide.pdf