Kualitas Pakan Ikan Lokal Untuk Pengembangan Budidaya Ikan Sistem Keramba Jaring Apung

Isi Artikel Utama

Shinta Utiya Syah
M. Subkhan Riza

Abstrak

Dalam usaha budidaya ikan, pakan yang berkualitas cukup dan berkualitas merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan usaha. Biaya pakan dapat mencapai 60-70% dari komponen biaya produksi.Pakan yang baik adalah pakan yang mengandung nilai gizi dan protein yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pakan ikan buatan lokal secara fisik dan kimia, dan mengetahui pertumbuhan ikan dan rasio konversi pakan pada budidaya ikan mas di keramba jaring apung. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan dua perlakuan. analisa proksimat pakan dilakukan di laboratorium terpadu Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Hasil uji fisik pakan pada lama waktu tenggelam, untuk pakan pabrik 0,11538 detik, sedangkan pakan lokal 0,1142 detik. Sementara berdasarkan lama waktu berubah bentuk, pakan pabrik 5 menit, sedangkan pakan lokal lebih kurang 35 menit. Hasil uji kimia, pakan lokal memiliki komposisi protein 24,63%, lemak 8,48%, serat kasar 2,11% dan abu 16,03%. Sedangkan pakan pabrik memiliki kandungan protein 33,92%, lemak 7,62%, serat kasar 2,32% dan kadar abu 18,35%. Pertumbuhan bobot ikan Mas yang diberi pakan lokal sebesar 29,9 gram lebih rendah dibandingkan pakan pabrik 91,1 gram. Pertumbuhan panjang menggunakan pakan lokal 13,9 cm dibandingkan 17,1 cm menggunakan pakan pabrik. Ikan Mas yang diberi pakan lokal memiliki rasio konversi pakan 5,65 dibandingkan 2,15 jika diberi pakan pabrik.

Rincian Artikel

Bagian
Artikel

Referensi

DAFTAR PUSTAKA

Akbar S. 2000. Meramu Pakan Ikan Kerapu : Bebek, Lumpur, Macan, Malabar. Penebar Swadaya. Jakarta. 56 hal.

Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau. 2013. Buku Statistik Perikanan Budidaya Provinsi Riau Tahun 2013. Pekanbaru.

Djatmika, D. H., Farlina, dan Sugiharti. 1986. Usaha Budidaya Ikan Lele. CV. Simplex, Jakarta

Effendie, M. I. 1992. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta.

Effendi, M.I., 1997. Metode Biologi Perikanan. Cetakan Pertama. Yayasan Dewi Sri, Bogor.

Effendi, I. 2004. Pengantar Akuakultur. Penebar Swadaya, Jakarta.

Furuichi, M. 1988. Dietary requirements, p. 21 – 78. In. Fish nutrition and mariculture. T. Watanabe (ed.), Kanazawa International Fisheries Center, Japan International Cooperation Center.

NRC (National Research Council). 1983. Nutrient Requirement of Warmwater Fishes and Shellfishes. Revised Edition. National Academy of Sciences, Washington D. C. 102 p.

Odum, E. P. 1971. Fundamental of Ecology 3 th edition. W.B. Sounders Campion. London.

Rasidi. 1998. Formulasi Pakan Lokal Alternatif untuk Unggas. Penebar Swadaya. Jakarta.

Riza, Subkhan. 2013. Kajian Peningkatan Nilai Tambah Produk Olahan Hasil Perikanan Budi daya di Kawasan Minapolitan, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar.

Shimeno S, Kheyyali D, Shikata T. 1995. Metabolic responce to dietary lipid to protein ratios common carp. Fisheries Science, 61 (6): 977-980.

Sukendi, R. M. Putra dan Yurisman. 2009. Pengembangan Teknologi Pembenihan dan Budidaya Ikan Motan (Thynnicthys thynnoides Blkr) dalam Rangka Menjaga Kelestarianya dari Alam. Universitas Riau Pekanbaru

Wardoyo, S. T. H. 1981. Kriteria Kualitas Air untuk Keperluan Pertanian dan Perikanan. IPB, Bogor.

Yulfiperius. 2008. Nutrisi Ikan. Diakses http://www.yulfiperius.files.wordpress.comtanggal 27 April 2014.