Rantai Pasok Komoditi Sagu (Metroxylon Sagu) Di Kabupaten Kepulauan Meranti

Penulis

  • Subkhan Riza Badan Penelitian Dan Pengembangan Provinsi Riau
  • Agusnimar Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau
  • Saipul Bahri Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau
  • Azmansyah Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau
  • Selvia Sutriana Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau

Kata Kunci:

agribisnis, agroindustri, rantai pasok, sagu, sistem ijon

Abstrak

Kabupaten Kepulauan Meranti merupakan daerah penghasil sagu terbesar di Provinsi Riau.Keberadaan perkebunan sagu di daerah ini telah berdampak terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di daerah ini.Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui rantai pasok komoditi sagu di Kabupaten Kepulauan Meranti.Pengumpulan data dilakukan dengan metode survey dan pengamatan di lapangan. Data primer diperoleh dari observasi di lapangandan wawancara dengan responden. Data skunder dikumpulkan dari laporan yang dipublikasikan oleh lembaga pemerintah di Kabupaten Kepulauan Meranti.Luas perkebunan sagu di daerah ini kurang lebih 38.614 hektar yang terdiri dari areal perkebunan sagu rakyat dengan produksi sebanyak 108.043 ton, atau 73,59% dari total produksi sagu Provinsi Riau atau 25,46% dari total produksi sagu nasional. Sistem pemasaran bahan baku sagu(pohon rumbia) dibedakan menjadi 2 cara yaitu sistem ijon dan sistem biasa. Sistem pemasaran dengan transaksi terjadi di lokasi kebun akan memberikan keuntungan terbesar bagi pemiliki industri, yakni sebesar Rp81.000 per batang. Sedangkan sistem pembelian batang sagu dengan transaksi di lokasi industri akan memberikan keuntungan bagi petani.Produk industri sagu masyarakat dipasarkan ke 3 (tiga) sasaran lokasi, yaitu untuk masyarakat lokal, eksport ke Malaysia dan dipasarkan ke Cirebon, Jawa Barat. Permintaan tepung sagu oleh agen/distributor di Cirebon kurang lebih 400,000 ton tepung sagu per tahun.

Referensi

DAFTAR PUSTAKA

Balitbang Riau. 2017. Penyusunan Masterplan Pengembangan Sagu di Kabupaten Kepulauan Meranti. Laporan Penelitian. Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau.Pekanbaru.

Papilaya,E.C. dan J. Alfons. 2009. Sagu Untuk Pendidikan Anak Bangsa. IPB Press: Bogor. 254 hal.

Riza, Subkhan.,Indra Suharman, Iskandar Putera, Adelina, Warman Fatra, Irdoni HS., 2015. Prospek Limbah Sagu sebagai Bahan Baku Pakan Ikan di Kabupaten Kepulauan Meranti.Jurnal Iptekin. Vol 1 (1) : hal. 1 – 11.

Stanton, Julie V. 2000. The Role of Agribusiness in development : Replacing the Diminished Role of the Government in Raisingn Rural Income. Jurnal of Agribusiness 18,2 (Spring 2000) 173-187. 2000 Agricultural Economics Association of Georgia.

Van der Vorst JGAJ.2006.Performance Measurement in Agri-Food Supply Chain Networks.Netherlands: Logistics and Operations Research Group. Wageningen University.Netherland (NL).

Wisner J., Tan K., dan Leong G., 2008, Principles of Supply Chain Management 2ndEdition: A Balanced Approach, United States of America.

Unduhan

Diterbitkan

01-12-2017

Terbitan

Bagian

Artikel