Pemanfaatan Ikan Rucah Sebagai Bahan Baku Industri Tepung Ikan

Penulis

  • Shinta Utiya Syah Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau
  • Subkhan Riza Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau

Kata Kunci:

Ikan Rucah, Tepung Ikan, Kepulauan Meranti

Abstrak

Ikan rucah (trash fish) adalah istilah yang digunakan untuk berbagai spesies ikan laut yang umumnya berukuran kecil, tidak disukai konsumen dan tidak mempunyai nilai komersial langsung. Untuk mengganti tepung ikan impor yang mahal maka dimanfaatkan ikan rucah yang diolah menjadi tepung ikan sebagai pengganti tepung ikan impor. Hasil tangkapan ikan rucah Meranti Tahun 2013 sebesar 842,40 ton., Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan ikan rucah sebagai hasil sampingan penangkapan ikan di Kabupaten Kepulauan Meranti dan menganalisis komposisi tepung ikan yang berasal dari ikan rucah sesuai dengan standar mutu tepung ikan. Metode penelitian yang digunakan adalag survey, interview dan studi keperpustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 40,57 persen hasil produksi perikanan tangkap di kepulauan Meranti merupakan produksi dalam bentuk ikan rucah. Berdasarkan hasil analisis laboratorium, kandungan protein ikan rucah sebesar 55,8 persen, total volatile base nitrogen (TVB-N) 80,2 persen, kadar air 22,9 persen, kadar garam 7,66 persen, kadar lemak 3,35 persen dan kadar abu 19,4 persen. Berdasarkan kandungan protein, ikan rucah berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan baku industri tepung ikan dengan kualitas SNI : Mutu B. Sedangkan jika dilihat dari TVB-N, kadar lemak dan kadar abu ikan rucah memenuhi standar kualitas tepung ikan SNI 2715–2013 termasuk dalam kategori mutu A. Sementara itu, kadar air yang tinggi pada tepung ikan rucah disebabkan karena proses penanganan dan pengolahan tepung ikan rucah tidak mengacu pada Standar Nasional Indonesia SNI 2715 – 2013.

Referensi

Annafi FA. 2010. Proses Pengolahan Tepung Ikan Dengan Metode Konvensional Sebagai Usaha Pemanfaatan Limbah Perikanan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Asia-Pasific Fishery Commission [APFIC]. 2005.”Low value and Trash Fish in Asia Pacifik Region”.FAO.Rap Publication 2005/21.63 pp.

Basir S, Kartasanjaya, & Soeryono. 1996. Pengaruh Lama Pemasakan dan Tinggi Penekanan terhadap Kadar Protein dan Lemak pada Pembuatan Tepung Ikan. Bull. Lit. Bang. Industri, 21: 3-36

BSN (Badan Standar Nasional). 2013. SNI 2715-2013 Tepung ikan – Bahan baku pakan. Badan Standar Nasional. Jakarta.

Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kepulauan Meranti. 2014. Statistik Perikanan Tangkap Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2013.

FAO 2004.The State of the World Fisheries and Aquaculture 2004. FAO, Rome: FAO, 153 pp.

Giri, Nyoman Adiasmara., Ketut Suwirya., Ayu, I. P., Muhammad Marzuqi. 2007. Pengaruh kandungan protein pakan terhadap pertumbuhan dan efisiensi pakan benih ikan kakap merah (Lutjanus argentimacultus). Jurnal Perikanan. Vol. IX (1) : 55 – 62.

Hadadi A, Herry, Setyorini, Surahman, A., Ridwan, E. 2007.Pemanfaatan Limbah Sawit untuk Pakan Ikan. Jurnal Budidaya Air Tawar. Vol. 4 (1) : Hal 11 – 18.

Hall SJ. 1999. The Effect of Fishing on Marine Ecosystem and Communities. Cornwell. MPG Books.

Haryanti, Dyas Novi dan Nurul Hidajati. 2013. Pengaruh Metode Pengeringan Terhadap Kualitas Tepung Cacing Sutra (Tubifex sp.). UNESA Journal of hemistry Vol. 2 (3) : 71-76

Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. 2015. Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2015. Jakarta.

Mudjiman A. 2004. Makanan Ikan. Edisi Revisi. Penebar Swadaya. Jakarta.

Murtidjo B. 2001. Beberapa Metode Pengolahan Tepung Ikan. Kanisius.Yogyakarta.

Purnamasari E., B.I. Gunawan., A.N. Asikin., 2006. Potensi dan Pemanfaatan Bahan Baku Produk Tepung Ikan. III ((2) : 3-4.

Pulungan A, Arthur, Pareng Rengi. 2013. Studi Teknologi Penangkapan Gombang di Desa Centai, Kecamatan Pulau Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau. Universitas Riau. Pekanbaru. Diakses pada : www.//repository.unri.ac.id/ jspui/. Tanggal 17 November 2016.

Subagio A, Windrati, WS., Fauzi, M., dan Witono Y. 2003. Fraksi Protein dari Ikan Kuniran (Upeneus sp) dan Mata Besar (Selar crumenophthalmus). Prosiding Hasil-Hasil Penelitian. Seminar Nasional dan Pertemuan PATPI. Yogyakarta, 22-23 Juli 2003.

Unduhan

Diterbitkan

01-12-2019

Terbitan

Bagian

Artikel