Analisis Pengelolaan Limbah Kulit Durian di Provinsi Riau Terhadap Potensi Ekonomi dan Dampak Lingkungan

Penulis

  • Dita Ariyanti Research Center for Chemistry, National Research and Innovation Agency, Building 452 KST BJ Habibie, Serpong Tangerang Selatan, Banten, Indonesia
  • Dino Rimantho
  • Roni Maryana
  • Artanti Sekarini
  • Monalisa Hasibuan
  • Subkhan Riza
  • Shinta Utiya Syah

Kata Kunci:

ANOVA, kulit durian, Pengelolaan, Provinsi Riau

Abstrak

Durian, yang dikenal sebagai "Raja Buah" di Asia Tenggara, memiliki nilai ekonomi yang penting di Indonesia, khususnya di Provinsi Riau. Buah ini tidak hanya menjadi hidangan lokal yang disukai tetapi juga memiliki potensi untuk diekspor dan dikembangkan sebagai objek wisata pertanian. Namun, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Riau menunjukkan adanya fluktuasi luas lahan perkebunan dan tingkat produksi dari tahun 2019 hingga 2022, dengan penurunan luas lahan perkebunan tetapi tingkat produksi yang bervariasi, mencapai puncaknya pada tahun 2022. Fluktuasi ini mempengaruhi pembentukan limbah kulit durian, yang menimbulkan kekhawatiran lingkungan. Studi awal menyarankan bahwa praktik pengelolaan limbah saat ini masih kurang optimal meskipun ada potensi untuk mengubah kulit durian menjadi produk yang berguna seperti pupuk organik atau bahan bakar nabati. Studi ini bertujuan untuk menganalisis luas lahan perkebunan, tingkat produksi, dan pembentukan limbah kulit durian di Riau sambil mengevaluasi sikap dan perilaku konsumen terkait pengelolaan limbah. Studi ini menggunakan metode kuantitatif, seperti pengumpulan data dari BPS dan survei lapangan, serta metode primer seperti kuesioner. Analisis meliputi statistik deskriptif dan uji ANOVA untuk menilai perbedaan pembentukan limbah di berbagai lokasi penjualan. Temuan menunjukkan fluktuasi signifikan dalam luas lahan perkebunan dan produksi, dengan Kabupaten Kampar memimpin dalam kedua kategori tersebut. Tingkat pembentukan limbah yang tinggi menekankan perlunya strategi pengelolaan yang lebih baik. Meskipun survei konsumen menunjukkan kesadaran akan masalah limbah, implementasi praktis masih tertinggal. Penelitian ini memberikan wawasan tentang optimalisasi produksi durian dan pengelolaan limbah, dengan tujuan untuk seimbang antara manfaat ekonomi dan keberlanjutan lingkungan di Provinsi Riau.

 

Referensi

Ajani, O. I. Y. (2008). Determinants of An Effective Solid Waste Management in Ibadan Metropolis, Oyo State, Nigeria. Journal of Food, Agriculture & Environment, 6(1), 152–157.

Ali, A. F., & Yusuf, F. I. (2021). Prevalence of Injuries Among Waste Pickers: A Case Study in Nigeria. Detritus, 17, 89–96.

Amaliyah, D. M. (2014). Pemanfaatan Limbah Kulit Durian (Durio Zibethinus) dan Kulit Cempedak (Artocarpus Integer) sebagai Edible Film. Jurnal Riset Industri Hasil Hutan, 6(1), 27–34.

Bartlett, C. (2005). Stormwater Knowledge, Attitude and Behaviors: A 2005 Survey of North Carolina Residents. Raleigh: NC Department of Environment and Natural Resources. http://digital.ncdcr.gov/cdm/ref/collection/p249901coll22/id/2353

Bhavya, D., & Suraksha, R. (2015). Value-Added Products from Agriculture. Research Journal Agriculture and Forestry Science, 13–18.

Chojnacka, K., Moustakas, K., & Witek-Krowiak, A. (2020). Bio-Based Fertilizers: A Practical Approach Towards Circular Economy. Bioresource Technology, 295, 2-11.

Dsouza, A., Price, G. W., Dixon, M., & Graham, T. (2021). A Conceptual Framework for Incorporation of Composting in Closed-Loop Urban Controlled Environment Agriculture. Sustainability, 13(5), 1-28.

Francavilla, M., Beneduce, L., Gatta, G., Montoneri, E., Monteleone, M., & Mainero, D. (2016). Biochemical and Chemical Technology for A Virtuous Bio‐Waste Cycle to Produce Biogas Without Ammonia and Specialty Bio‐Based Chemicals with Reduced Entrepreneurial Risk. Journal of Chemical Technology & Biotechnology, 91(10), 2679–2687.

Hidayah, N. Y., Rimantho, D., Saputra, A., Chandra, A., Rizkiya, A. N., Wesha, D. M. P., ... & Fitriyani, P. (2022). Peningkatan Pemahaman Santri akan Sampah melalui Penyuluhan. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri, 6(4), 2855-2866.

IPCC. (2019). In: Shukla, P. R., Skea, J., Buendia, E. Calvo, Masson-Delmot, V. (Eds.), Climate Change and Land: An IPCC Special Report on Climate Change, Desertification, Land Degradation, Sustainable Land Management, Food Security, and Greenhouse Gas Fluxes in Terrestrial Ecosystems. Research Handbook on Climate Change and Agricultural Law, 423–448.

Li, S. (2003). Recycling Behavior Under China’s Social and Economic Transition: The Case of Metropolitan Wuhan. Environment and Behavior, 35(6), 784–801.

Ojeda-Benítez, S., de Vega, C. A., & Ramírez-Barreto, M. E. (2000). The Potential for Recycling Household Waste: A Case Study from Mexicali, Mexico. Environment and Urbanization, 12(2), 163–173.

Poore, J., & Nemecek, T. (2018). Reducing Food’s Environmental Impacts Through Producers and Consumers. Science, 360(6392), 987–992.

Rimantho, D., Suwandi, A., & Pratomo, V. A. (2023). Peningkatan Pengetahuan Pengelolaan Sampah pada Masyarakat. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri, 7(4), 3899–3909.

United Nations. (2019). Demographic research. In World Urbanization Prospects: The 2018 Revision.

Unduhan

Diterbitkan

30-06-2024

Terbitan

Bagian

Artikel