Mother And Midwife Factors Were Associated To The Implementation Of Early Breast Feeding Initiation In Puskesmas Air Molek Indragiri Hulu Regency
Keywords:
counseling, husband’s support, implementation of the early breastfeed initiation, mother’s knowledgeAbstract
Early breastfeed initiation (EBI) is practise in giving the breastmilk soon in 30 minutes until 60 minutes after born. EBI will give a baby colostrum that rich with nutrient and usefull for the baby’s body immunity and it can prevent the baby’s mortality. The study objective was to determine mothers and midwifes factors associated with EBI in Puskesmas Air Molek. The study was crossectional. Subject was 205 mothers that given birth at Puskesmas Air Molek in January to June 2015. Mother factors were education, knowledge, counseling/information was received by the mother and husband's support. Midwife factor were training that has been attended and her age. Data analysis was used chi-square test and multiple logistic regression tests. The results showed that the proportion of mothers who did not EBI was 34.1%. The results of multivariate analysis of variables associated to the implementation of EBI were maternal education (OR: 3.1; CI95%: 1.5-6.3), maternal knowledge (OR: 3.9; CI95%: 1.9-8.1 ), counseling/information received by the mother (OR: 2.7; CI95%: 1.3-5.5), husband's support (OR: 2.4; CI95%: 1.1-5.0), training followed by midwife (OR: 2.3; CI95%: 1.1-4.7), and age of midwife (OR: 2.3; CI95%: 1.1-4.9). Mothers with low education, mothers with low knowledge, lack of husband support, midwife has never received training, and older midwife were more at risk of not having an EBI. It is recommended to mothers with low education or knowledge, as well as husbands who were less supportive in implementing IMD to more often seek information about the benefits of IMD. Puskesmas provided IMD training for midwifes with old age regularly.
References
Aprilia Y. 2009. Analisis Sosialisasi Program Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif kepada Bidan di Kabupaten Klaten.[Tesis].Semarang:Un iversitas Diponegoro.
Chaplin JP. 2006. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu. 2015. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2014. Tembilahan: Dinas Kesehatan Indragiri Hulu.
Fikawati S, Syafiq A. 2009. Praktik Pemberian ASIEksklusif, Penyebab penyebab Keberhasilan dan Kegagalannya. Jurnal Kesmas Nasional.4(3):120- 131.
Hajrah. 2012. Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Perilaku Bidan Dalam pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Kabupaten Berau Tahun 2012 [Skripsi]. Depok: Universitas Indonesia.
Harahap H. 2014. Implementasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Di Puskesmas Rawat Inap Dan Rumah Bersalin Di Kota Pekanbaru. Pekanbaru:Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau
Hasanah N. 2010 Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan Pelaksanaan IMD Di Ruang Nifas Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik[Tesis]. Surabaya: Universitas Airlangga.
Ida. 2012. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif Enam Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kemiri Muka Kota Depok Tahun 2011[Tesis]. Depok: Universitas Indonesia
Kementerian Kesehatan RI. 2008. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: Kemenkes RI Kementerian Kesehatan RI. 2009. Petunjuk Praktis Bagi Kader Dalam Mendampingi Ibu Menyusui. Jakarta: Kemenkes RI.
Kementerian Kesehatan RI. 2009. Materi Penyuluhan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Lapau B. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Lestari S. Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Ibu Yang Memiliki Bayi Usia 0-12 Bulan tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Di Kelurahan Bagan Deli Kec. Medan Belawan Tahun 2009 [Skripsi]. 2009. Medan: Universitas Sumatra Utara.
Mohamad S, Rattu AJM, Umboh JML.2015. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini Oleh Bidan di Rumah Sakit Prof. Dr. Aloei Saboe Kota Gorontalo. JIKMU. 5(2a): 390-396
Munte P. Implementasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Wilayah Kerja Puskesmas Air Molek Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2015 [Tesis].2015. Pekanbaru: StiKes Hang Tuah.
Notoatmodjo.2003.Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis: Jakarta: Salemba Medika.
Pemerintah Republik Indonesia. 2012. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.
Roesli U.2007. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta: Pustaka Bunda.
Raharjo BB. 2014. Profil Ibu Dan Peran Bidan dalam Praktik Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 10 (1): 53-63. http://journal. unnes.ac.id/nju/index.php/k emas.
Sirajuddin S. 2013. Determinan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini. Tesis. Makassar: Universitas Hasanuddin. http://pasca.unhas.ac.id.
Sriasih NGK, Suindri NN Ariyani, NW.2014. Peran Dukungan Suami dalam Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini. Jurnal Skala Husada. 11(1): 86-90
Sumiyati, Emilia O, Dasuki D. 2014. Perilaku Bidan dalam Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini di Wilayah Kerja Puskesmas II Tambak, Puskesmas Banyumas dan Puskesmas I Kemranjen.Jurnal Kesehatan Reproduksi. 1(2): 113-120
Tamara M. 2011. The Correlation of Early Initiation of Breastfeeding with Achievement of Exclusive Breastfeeding And Corresponding Factors. Indonesian Journal of Obstetrics and Gynecology.35 (4).
Vasra E. 2013.Hubungan Pengetahuan dan Pendidikan Ibu Bersalin dengan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini di BPS Ellna Pasar Kuto Palembang [Laporan].Palembang:Polite knik Kesehatan Palembang.
Wawan A, Dewi M. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.
Zulala NN, Sulistiyaningsih, Arifah S. 2018. Gambaran Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini di Rumah Sakit „Aisyiyah Muntilan. Jurnal Kebidanan. 7(2):111- 119.
