Implementasi Promosi Kesehatan dalam Program Penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Puskesmas Harapan Raya Pekanbaru

Isi Artikel Utama

A. Fajri Nugraha
Heryudarini Harahap
Herniwanti

Abstrak

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan dunia dan juga menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang cenderung semakin luas penyebarannya. Di Puskesmas Harapan Raya telah terjadi peningkatan kasus DBD tiga tahun berturut. Berbagai upaya promosi kesehatan telah dilakukan guna untuk menurunkan angka penyakit DBD, tetapi kasus DBD tetap tinggi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran implementasi promosi kesehatan dalam program penanggulangan DBD di Puskesmas Harapan Raya Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Informan utama adalah pemegang program promosi kesehatan dan pemegang program Pengedalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) di Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Kepala Puskesmas, pemegang program promosi kesehatan, dan pemegang program DBD di Puskesmas Harapan Raya. Pengumpulan data dengan cara wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan sumber daya manusia, sarana dan prasarana, dana masih menjadi masalah dalam implementasi promosi kesehatan dalam program penanggulangan DBD di Puskesmas. Ditemukan penyuluhan tentang DBD tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan. Sumber daya manusia yang tidak mencukupi, sarana dan prasarana serta dana belum memadai sehingga kegiatan promosi DBD belum optimal. Disarankan kepada pihak Puskesmas agar memaksimalkan tenaga kesehatan dengan cara menambah jumlah sumber daya manusia, sarana dan prasarana, serta dana dalam promosi kesehatan untuk penanggulangan DBD.

Rincian Artikel

Bagian
Artikel

Referensi

Bagus D. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia.

Esterberg KG. 2002. Qualitative Methods in Social Research.Boston : McGraw-Hill.

Green LW. 1991. Health Promotion Planning an Educational and Environmental Approach. Mountain View-Toronto-London: Mayfield Publishing Company.

Kemenkes RI. 2011. Promosi Kesehatan di Daerah Bermasalah Kesehatan : Panduan bagi Petugas Kesehatan di Puskesmas. Jakarta: Kemenkes.

Kemenkes RI. 2016. Kendalikan DBD dengan PSN 3M plus, 2–3. Jakarta: Kemenkes.

Kemenkes RI. 2017. Kemenkes Optimalkan PSN Cegah DBD. http://www.depkes.go.id/pdf.php?id=17061500001

Kurniati A, Efendi F. 2012. Kajian SDM Kesehatan di Indonesia. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.

Moenir AS. 2006. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: PT.Bumi Aksara.

Notoatmodjo S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta

Pratamawati DA. 2012. Peran Juru Pantau Jentik dalam Sistem Kewaspadaan Dini Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional 6(6):243-248.

Stevani. 2013. Dana Kesehatan.

Yahya E, Lapau B, Dewi O. 2017. Fungsi anajemen untuk sistem surveilans demam berdarah dengue (DBD) di puskesmas Bangkinang Kota Kabupaten Kampar tahun 2017. Jurnal Doppler Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, 1(2): 1–9.

WHO. 2014. Dengue and Severe Dengue. http://:www.who.int/mediacentre/ factssheets/fs117/en/.