M-BITION (Microtechnologi Biomethal Remediation): Remediasi Lahan Pasca Tambang Berbasis Mikroorganisme Terinduksi Dalam Sel Tanaman Hiperakumulator Di Provinsi Riau
Isi Artikel Utama
Abstrak
industri pertambangan adalah minyak bumi. Industri pertambangan minyak bumi di Indonesia memiliki permasalahan pada saat paska tambang. Permasalahan yang terjadi pada saat pasca tambang yaitu adanya kontaminasi minyak bumi yang menyebabkan terjadinya lahan kritis. Minyak bumi memiliki senyawa toksik yaitu hidrokarbon dan logam berat. Upaya remediasi biologi menjadi solusi dalam meremediasi minyak bumi pada lahan pasca tambang. Inovasi yang dapat dilakukan dengan penggunaan Microtechnologi Biomethal Remediation (MBITION). M-BITION merupakan suatu upaya mengintroduksi sel tanaman sorgum dengan menggunakan Pseudomonas putida sebagai bioremediasi lahan pasca tambang di Provinsi Riau. Tujuan penilitian ini adalah menilai pemanfaatan P. putida yang terinduksi dalam jaringan tanaman sorgum (M-BITION) dalam menanggulangi pencemaran lingkungan dan peningkatan produktivitas lahan. Metode pengumpulan yang digunakan adalah studi dokumenter. Data yang digunakan dalam pembuatan referensi dan pembuatan gagasan didapatkan dari berbagai sumber pustaka yang terdiri dari buku, majalah, media elektronik, skripsi, tesis, disertasi dan jurnal ilmiah. Data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan analisis isi dokumen (Content analysis dokument). Penggunaan MBITION dapat digunakan sebagai remediasi lahan terkontaminasi minyak bumi yang mudah pengaplikasiannya, ekonomis, aman bagi lingkungan dan cepat prosesnya. P. Putida akan meningkatkan perlindungan dan pertumbuhan tanaman sorgum dan akan memperkaya agensia hayati pada lahan yang terkontaminasi. (Artikel ini merupakan salah satu Pemenang Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTEKNAS) Ke 23 -Tahun 2018).
Rincian Artikel
Referensi
Almoda R. A., Taheri R and Adeli S. 2007. Inter-relationship between growth analysis and carbohydrate contents of sweet sorghum cultivars and lines. Journal Environ Biol, volume 28(3): 527- 53.
Chairiyah R. R., Guchi H and Rauf A. 2013. Bioremediasi tanah tercemar logam berat cd, cu, dan pb dengan menggunakan endomikoriza. Jurnal Online Agroekoteknologi, volume 2(1): 348-361.
Chancey S. T., Wood D. W., Pierson E. A and Pierson L. S. 2002. Survival of GacS/GacA mutants of the bological control bacterium Pseudomonas aureofaciens 30-84 in the wheat rhizosphere. Journal Appl Environt Microbiol, volume 68: 3308-3314.
Chasanaah A. N. 2007. Efektivitas biofilm Pseudomonas putida dengan medium pendukung pipa PVC dan tempurung kelapa untuk menurunkan kadar kromium (Cr) limbah cair industri penyamakan kulit. Skripsi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Direktorat Budidaya Serealia. 2013. Kebijakan direktorat jenderal tanaman pangan dalam pengembangan komoditas jagung, sorgum dan gandum. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Kementan RI. Jakarta.
Eris, F. R. 2006. Pengembangan teknik bioremediasi dengan slurry bioreaktor untuk tanah tercemar minyak diesel. Tesis Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.
Gandjar I., W. Sjamsuridzal and O. Ariyanti. 2006. Mikologi Dasar dan Terapan. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.
Gunawan, R. 2011. Produksi masal inokulum azotobacter, azospirillum dan bakteri pelarut fosfat dengan menggunakan media alternatif. (skripsi) Program Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Husna. 2013. Pemanfaatan pupuk hayati (Pseudomonas flourensencens) untuk meningkatkan efisiensi pemupukan pada tanaman tomat. Makalah: www.slidshare.net/m. Diakses 19 Seotember 2016.
Hussein H., S. H. Ibrahim., K. Kandeel and H. Moawad. 2004. Biosorption of heavy metals from waste water using Pseudomonas sp. Electronic Journal of Biotechnology, volume 7 (1).
Interstate Technology Regulatory Cuncil (2001). Technical and regulatory guidance document, phytotechnology. Interstate Technology Regulatory Council USA.
Karwati. 2009. Degradasi hidrokarbon tanah tercemar minyak bumi dengan isolat A10 dan D8. Skripsi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Kristanti N. 2005. Bioremediasi Tanah Tercemar Minyak Bumi dengan menggunakan bakteri petrofilik dan jamu sporotrichum pulverrulentum. Abstrak.
Kurniawan A dan A. J. Efendi. 2014. Biodegradasi residu total petroleum hidorkarbon dibawah konsentrasi 1% (W/W) hasil proses bioremediasi. Jurnal Manusia dan Lingkungan, volume 21(1).
Lowe K. L., Fliflet R. E., Tonny L. E., Litltle B. J and Meehan J. J. 2002. Chromium tolerant mikrobial comunities from the chesapeake bay watershed. Virginia Journal of Science, volume 53(3): 142-155.
Lumbanraja P. 2014. Mikroorganisme dalam bioremediasi. Disertasi Universitas Sumatra Utara. Medan.
Mohamed H. A. A. 2012. Effectiveness of some remediation methods in Cd and Ni contaminated soils of fayoum. Thesis Sciences Agricultural Cairo University. Cairo.
Moleong dan Lexy J. (2007) Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya Offset. Bandung.
Morel O., Jesel L., Hugel B., Douchet M-P., Zupan M. 2003. Protective effect of vitamin c on endhothelium damage and platelet activation during myocardinal infarction in patients with sustained generation of circulation microparticles. Journal of Thrombosis and Haemostasis, volume 1(1): 171–177.
Munir E. 2006. Pemanfaatan mikroba dalam bioremediasi suatu teknologi alternatif untuk pelestarian lingkungan. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sumatra Utara. Medan.
Notodarmojo S. 2005. Pencemaran Tanah dan Air Tanah. ITB. Bandung.
Nur F. 2013. Fitoremediasi logam berat kadmium (Cd). Journal ilmiah biologi, volume 1(1): 74-83.
P. Madejon., J. M. Murillo., T. Maranon., F. Cabrera., R. Lopez., .2002. Bioaccumulation of As, Cd, Cu, Fe and Pb in wild grasses affected by the Aznalcóllar mine spill (SW Spain). Journal Science of the Total Environment 290: 105-120.
Pramono, A., Retno, R., Ngadiman., Irfan, D. P. 2011. Peran mikoriza dalam fitoekstraksi logam berat kromium pada tanaman jagung. Jurnal Balai Penenlitian Lingkungan Pertanian, volume 6(1): 1- 60.
Press C. M., Loper J. E and Kloepper J. W. 2001. Role of iron in rhizobacteriamediated induced systemic resistance of cucumber. Journal Phytopathology, volume 91: 593-598.
Priadi, P. 2011. Pengaruh penambahan Glomusaggregatum pada enkapsulasi benih sengon (Paraserianthesfalcataria). Prosiding Seminar Nasional Sains IV. Pusat Penelitian Bioteknologi- Lipi. Bogor.
Priadie B. 2012. Teknik bioremediasi sebagai alternatif dalam upaya pengendalian pencemaran air. Jurnal Ilmu Lingkungan, volume 1(1): 38-48.
Putra M. L. 2010. The role of genetic algorithm for well placement optimazation in the x oil filed. Bandung Instinct of Technology. Bandung.
PT Chevron Pasific Indonesia. 2012. Proyek bioremediasi CPI menggunaan proses dan teknologi yang terbukti secara ilmiah mampu meremediasi tanah dan mendukung upaya penghijauan di Provinsi Riau. Riau.
Rahman M. U., Gul S and Uihak M. Z. 2007. Reduction of cromium (VI) by locallu isolated Pseudomonas sp. C171. Turkey Journal Biol, volume 31:161-166.
Revanthi G. R., Haribabu T. E end Sudha P. N. 2010. Phytoremediation of cromunium contaminated soil using sorghum plant, International Journal of Invironmental Sciences, volume 2(2): 417-428
Ruchjaniningsih. 2008. Rejuvenasi dan Karakterisasi Morfologi 225 Aksesi Sorgum. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan Sulawesi Selatan.
S. Ustak., J. Vana. 1998. Hazardous element transfer from contaminated soils to selected energy plants. Journal Rostlinna Vyroba, volume 44: 477-485.
Salt D. E., Smith R. D dan Raskin I. 1998. Phytoremediation. annu. rev. plant physiol. Plant Mol. Journal Biol, volume 49:643-668.
Sirappa M. P. 2003. Prospek pembangunan sorgum diIndonesia sebagai komoditas alternatif untuk pangan, pakan, dan industri. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian Jakarta, volume 22 (4): 133-140.
Sulistyono., Suntoro., M. Masykuri. 2012. Kajian dampak tumpahan minyak dari kegiatan ope rasi kilang minyak terhadap kualitas air dan tanah (Studi Kasus Kilang Minyak Pusdiklat Migas Cepu). Jurnal Ekosains, volume 4(2).
Sumantri A. 1993. Pedoman teknis budi daya sorgum manis sebagai bahan baku industri gula. Kerja Sama Direktorat Jenderal Perkebunan dengan Pusat Indonesia.
Sumarsih S. 2013. Teknik bioremediasi logam berat dan radionuklida. Materi Kuliah Bioremediasi Tanah. Fakultas Pertanian. UPNVY.
Sungkono T., D. Wirnas., D. Sopandie., S. Human dan M. A. Yudiarto. 2009.
Pendugaan parameter genetik dan seleksi galur mutan sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) di tanah masam. Jurnal Agron Indonesia, volume 37(3): 220-225.
Soesanto L. 2008. Pengantar pengendalian hayati penyakit tanaman, suplemen ke gulma dan nematoda. Rajawali Press. Jakarta. Syngenta Foundation for Sustainable Agriculture (SFSA). 2003. Sorghum:
increasing oportunities and choice for poor rural communities in semi-arid areas through sustainable innovation in agriculture. Diakses pada tanggal 20 September 2016.
Tabri F dan Zubactirodin. 2013. Budidaya tanaman sorgum. sorgum: inovasi teknologi dan pengembangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 175:187.
Ujung I. M. 2015. Respons pertumbuhan dan produksi duavarietas sorgum (Sorghum bicolor (L.) moench) terhadap mulsa organik dilahan sawah.
Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
USDA.2008.Classification for Kingdom Plantae Downto Species Sorghum bicolor (L.) Moench. http://plants.usda.gov/java/. Diakses pada tanggal 21 September 2016.
Vidali M. 2001. Bioremediation. Pure Appl. Journal Chem, volume 73: 11631172.
Wahyuni W S., Yutriono R dan Winarso S. 2005. Pengaruh konsentrasi besi dalam media tanam pada aktivitas Pseudomonas putida Pf- 20 untuk menginduksi ketahanan tembakau terhadap Cucumbermosaicvirus. Journal Hayati, volume 10: 130-133.
Wang M., Chen Y., Xia X., Li J and Liu J. 2014. Energy efficiency and environmental performance of bioethanol production from sweet sorghum stem based on life cycle analysis. Journal Bioresour Technol, volume 163: 74-81.
Yoswati D. 2002. Pemanaatan Bakteri Pemecah Minyak dalam proses bioremediasi: kasus pengolaan tanah terkontaminasi minyak minas SBU PT Caltex Pasific Indonesia, Riau. Tesis Program Pasca Sarana. Universitas Indonesia. Jakarta. (Tidak dipublikasikan)