Potensi dan Pengembangan Produk Turunan Nanas Sebagai Produk Unggulan di Provinsi Riau

Isi Artikel Utama

Shinta Utiya Syah
Ismon Zakya
GWR. Riche Williyati
Usman Pato

Abstrak

Wilayah penghasil nanas di Provinsi Riau berada di Kabupaten Indragiri Hilir, Siak, Kampar dan Dumai. Sentra produksi nanas ada di Kabupaten Kampar adalah di kecamatan Tambang dengan total produksi mencapai 2.150 ton pertahun. Sedangkan di Kabupaten Bengkalis sentral produksi nanas berada di kecamatan batan, bengkalis dan bukit batu dengan produksi mencapai 1.885 ton/pertahun. Pengolahan nanas yang dapat dilakukan dalam skala rumah tangga adalah bubuk instan nanas dan fruit leather nanas. Hasil analisa laboraturium bubuk instan nanas adalah kadar air antara 4, 93 %, kadar abu1,78%, kadar sukrosa 49,64%, sedangkan untuk fruit leather nanas kadar air 3%, Kadar abu 0.85%, pH 4,65 kadar gula 42,4% dan kadar serat 1,72%. Tujuan dari penelitian ini adalah mengumpulkan data potensi komonitas nanas berdasarkan indikator produksi nanas di Provinsi Riau dan membuat produk turunan nanas yaitu bubuk nanas instan dan fruit leathernanas yang mempunyai nilai ekonomi sebagai produk unggulan di Provinsi Riau.

Rincian Artikel

Bagian
Artikel

Referensi

Ariadianti, A.T.R., Atmaka, W dan Siswanto. 2015. Formasi dan penentuan umur simpan fruit leather mangga (Manginefera indica L) dengan penambahan kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) menggunakan metode Accelerated self life testing (ASLT) model Arrhenius. Jurnal Teknologi Pertanian Volume 16 No. 3:179-194.

Badan Pusat Statistk .2016. Riau Dalam Angka Tahun 2016 . BPS. Riau

Badan Standarisasi Nasional (SNI) 1718:1996. Syarat Mutu Manisan. Jakarta

Badan Standarisasi Nasional (SNI) 4320: 1996. Minuman Serbuk Tradisional. Jakarta

Fardiaz, D. 1998. Hidrokoloid. Laboraturium Kimia dan Biokimia Pangan. PAU Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor.

Fiana, R., M., W.S. Murtius, dan A. Asben. 2016. Pengaruh konsentrasi maltodekstrin terhadap mutu minuman jnstan dari teh Kombucha. Jurnal Teknologi Pertanian Andalas. Vol. 20, No.. Hal: 1-8.

Gaman, P. dan K.B Sherington. 1992. Pengantar Ilmu Pangan, Nutrisi dan Mikrobiologi. Univ.Gajah Mada. Yogjakarta

Hartomo, A.J. dan M.C. Widiatmoko. 1992. Emulsi dan Pangan Ber-Lesitin. Andi Offser. Yogyakarta

Iskandar, A dan B. Tajudin. 1990. Kristalisasi. Agroindustri Press. Bogor

Muchtadi , T. R., Sugiono dan F. Ayustaningwarno. 2010. Ilmu pengetahuan bahan Pangan. Alfabeta. Bandung

Sudarmaji, S., Bambang, H dan Suhardi. 1997. Analisa bahan makanan dan pertanian. Liberty. Yogyakarta

Sudarwati S, Abadi FR, Widowati R. 2006. Laporan kegiatan teknologi pengemasan dan pengolahan limbah nanas. BPTP Kalimantan Timur. Samarinda.

Suprapti ML. 2001. Membuat Aneka Olahan Nanas. Puspa Swara. Jakarta.

Winarno, F.G. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, Indonesia.

Winarno, F.G. 2008. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Umum. jakarta